Marc Marquez Andalkan Pengalaman. Di usia baru 25 tahun, Marc Marquez sudah berhasil mendapatkan gelar
juara dunia MotoGP kelima sepanjang karier. Yang teranyar, dia dapat
saat turun balapan dalam MotoGP 2018 di Sirkuit Motegi, Minggu 21
Oktober 2018.
Pencapaian Marquez ini menjadi penanda dia adalah pembalap penguasa
MotoGP. Bagaimana tidak, dalam tiga musim terakhir dia selalu menjadi
juara.
Pada balapan di Sirkuit Motegi, Marquez memulainya dari urutan keenam. Namun, dia berhasil tampil gemilang, dan memastikan finis pertama usai bersaing ketat dengan andalan Ducati, Andrea Dovizioso.
Marquez dan Dovizioso berulang kali saling menyalip. Penonton pun
dibuat tegang ketika motor yang ditunggangi The Baby Alien –julukan
Marquez– sempat keluar lintasan.
“Saya coba menyerang ketika balapan tersisa sembilan atau sepuluh putaran, dan saya sempat membuat kesalahan kecil, kemudian Dovizioso menyalip saya lagi,” ujar Marquez, dikutip dari Crash.
Karena persaingan ketat dengan Dovizioso tak cuma sekali ini dialami, Marquez pun belajar. Memori persaingan pada seri MotoGP Thailand sebelumnya coba dia gunakan.
ketika itu, balapan berakhir dramatis karena Marquez menyalip Dovizioso pada tikungan terakhir. Dia unggul tipis ketika menjejak garis finis.
“Strategi yang saya gunakan sama seperti di Thailand, karena saya melihat dia memiliki kesempatan untuk menang. Dia lebih cepat pada akselerasi,” imbuhnya.
Beruntungnya Marquez, saat persaingan ketat, Dovizioso membuat kesalahan. Pembalap asal Italia tersebut terjatuh sehingga tertinggal sangat jauh.
Pada balapan di Sirkuit Motegi, Marquez memulainya dari urutan keenam. Namun, dia berhasil tampil gemilang, dan memastikan finis pertama usai bersaing ketat dengan andalan Ducati, Andrea Dovizioso.
“Saya coba menyerang ketika balapan tersisa sembilan atau sepuluh putaran, dan saya sempat membuat kesalahan kecil, kemudian Dovizioso menyalip saya lagi,” ujar Marquez, dikutip dari Crash.
Karena persaingan ketat dengan Dovizioso tak cuma sekali ini dialami, Marquez pun belajar. Memori persaingan pada seri MotoGP Thailand sebelumnya coba dia gunakan.
ketika itu, balapan berakhir dramatis karena Marquez menyalip Dovizioso pada tikungan terakhir. Dia unggul tipis ketika menjejak garis finis.
“Strategi yang saya gunakan sama seperti di Thailand, karena saya melihat dia memiliki kesempatan untuk menang. Dia lebih cepat pada akselerasi,” imbuhnya.
Beruntungnya Marquez, saat persaingan ketat, Dovizioso membuat kesalahan. Pembalap asal Italia tersebut terjatuh sehingga tertinggal sangat jauh.
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |